Takut Anak Batuk Karena Camilan Dingin? Ini Cara Aman Menyiasatinya

Takut Anak Batuk Karena Camilan Dingin? Ini Cara Aman Menyiasatinya

Saat cuaca panas, anak-anak sering merengek minta camilan dingin seperti es krim. Namun, banyak orang tua langsung menolak karena takut si kecil jadi batuk atau pilek. Tapi benarkah makan es krim bisa langsung menyebabkan batuk?

Menurut ahli medis dari Halodoc dan Alodokter, batuk bukan disebabkan langsung oleh makanan dingin, melainkan oleh infeksi virus, alergi, atau sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun. Namun, makanan dingin dapat memperparah gejala batuk jika dikonsumsi dalam kondisi tubuh anak yang tidak fit atau ketika sedang pilek.

Anak kecil makan es krim dengan ekspresi bingung
Anak kecil sedang makan es krim dengan ekspresi ragu-ragu

Fakta Medis: Bukan Penyebab Utama Batuk

Es krim dan camilan dingin bukanlah penyebab langsung batuk. Tapi, suhu dingin dapat memicu produksi lendir berlebih di tenggorokan, terutama jika anak memang sedang flu atau daya tahan tubuhnya sedang turun. Oleh karena itu, penting untuk memahami kapan waktu yang tepat dan bagaimana cara menyajikan camilan dingin kepada anak.

Tips Aman Memberikan Es Krim untuk Anak

  1. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat
    Jangan berikan es krim jika anak sedang flu berat atau batuk berdahak. Tunggu sampai tubuhnya pulih. Saat sehat, sistem imun akan lebih kuat dalam menanggapi suhu dingin dari camilan.

  2. Perhatikan Suhu Es Krim
    Jangan langsung berikan es krim dari freezer. Biarkan mencair sebentar agar suhunya tidak terlalu ekstrem. Ini bisa membantu tenggorokan anak menyesuaikan dan mengurangi iritasi.

  3. Berikan Porsi Kecil
    Hindari memberikan satu porsi besar sekaligus. Sajikan es krim dalam takaran kecil sebagai bagian dari dessert, bukan camilan utama.

  4. Pilih Es Krim Berkualitas dengan Bahan Alami
    Hindari es krim yang mengandung pemanis buatan dan pewarna sintetis. Produk berbahan alami, seperti Frutta Gelato, lebih aman karena menggunakan buah asli dan tidak mengandung pengawet.
  5. Dampingi Anak Saat Makan
    Orang tua sebaiknya mendampingi anak saat makan camilan dingin. Pastikan anak tidak makan terlalu cepat atau berbicara sambil mengunyah agar tidak tersedak.

    Infografis cara aman memberi camilan dingin pada anak
    Infografis cara aman memberi camilan dingin pada anak

Solusi Bijak: Jangan Larang, Tapi Atur

Melarang total hanya akan membuat anak penasaran. Sebaliknya, orang tua bisa menyiasati dengan membuat camilan dingin sendiri, misalnya es loli dari jus buah segar atau menyajikan gelato dengan potongan buah. Dengan pendekatan ini, anak tetap bisa menikmati rasa manis dan segar tanpa khawatir berlebihan.

Penutup

Anak boleh saja makan camilan dingin seperti es krim, asalkan dalam kondisi tubuh yang fit, diberikan dalam porsi kecil, dan dengan pengawasan. Alih-alih melarang sepenuhnya, lebih baik ajari anak untuk mengenali rasa dan menjaga keseimbangan asupan makanannya.

Baca juga: Manis Boleh, Asal Tahu Batasnya! Ini Cara Bijak Atur Porsi Dessert Anak – Artikel ini membahas cara orang tua mengatur konsumsi manis si kecil agar tidak berlebihan namun tetap menyenangkan.

 

Sumber:

  • Halodoc – Benarkah Es Krim Bisa Menyebabkan Batuk?
  • Alodokter – Makanan Dingin dan Batuk
Kapan Anak Aman Mulai Makan Es Krim?

Kapan Anak Aman Mulai Makan Es Krim?

Banyak orang tua bertanya-tanya, sebenarnya pada umur berapa anak boleh mulai mengkonsumsi es krim? Es krim memang favorit si Kecil karena rasanya manis dan sensasi dinginnya, namun sebagai orang tua wajar jika khawatir tentang efeknya. Kekhawatiran umum mencakup risiko gula yang tinggi, efek makanan dingin terhadap kesehatan (batuk/pilek), hingga potensi alergi. Berikut ini informasi dari sumber-sumber terpercaya mengenai usia aman anak makan es krim, panduan medis resmi tentang makanan dingin/manis untuk anak, serta risiko kesehatannya, lengkap dengan kutipan dan sumber resmi.

Anak kecil tersenyum sambil menikmati es krim dalam suasana ceria
Anak kecil perempuan tersenyum sambil memegang cone es krim

Rekomendasi Resmi tentang Usia Aman Konsumsi Es Krim

Para ahli kesehatan tidak menetapkan aturan kaku soal usia kapan bayi atau balita boleh mencicipi es krim, namun ada panduan umum yang disarankan:

  • Mulai MPASI (6 bulan): Secara teknis, bayi sudah boleh diperkenalkan pada berbagai rasa sejak mulai Makanan Pendamping ASI (MPASI) di usia ~6 bulan. “Sebenarnya, sejak bayi berusia 6 bulan atau sudah memperoleh MPASI, pemberian es krim sudah diperbolehkan,” tulis Alodokter. Artinya, mencicipi sedikit es krim sesekali tidak berbahaya bagi bayi yang sudah makan makanan padat. Namun, penting digarisbawahi bahwa pada tahap ini hanya sebatas menciciphindari memberi satu porsi penuh karena kandungan gulanya. 
  • Rekomendasi Menunda hingga 1–2 Tahun: Organisasi kesehatan internasional cenderung menganjurkan penundaan pemberian es krim hingga anak lebih besar. Misalnya, Centers for Disease Control (CDC) di AS merekomendasikan menunggu hingga usia 24 bulan (2 tahun) sebelum menambahkan gula pada makanan bayi.

 

  • Pendapat Dokter Spesialis Anak: Beberapa dokter anak memperbolehkan es krim sejak usia 1 tahun dengan catatan. dr. Attila Dewanti, Sp.A menjelaskan bahwa “Satu tahun boleh, asal tidak ada alergi dingin atau alergi susu”. Artinya, anak di atas 12 bulan yang tidak memiliki alergi susu sapi atau sensitif terhadap suhu dingin umumnya sudah dapat menikmati es krim dalam porsi kecil. Pastikan untuk memperkenalkan secara bertahap dan perhatikan reaksi anak. 

 

Alasan Pembatasan: Kandungan Gula dan Risikonya

Mengapa banyak ahli menganjurkan menunda memberi es krim pada bayi/batita? Kuncinya ada pada kandungan gula dan komposisi es krim. Berikut penjelasannya:

  • Tinggi Gula Tambahan: Es krim komersial mengandung gula tambahan cukup tinggi. Contohnya, “satu porsi es krim vanila rata-rata mengandung 21 gram gula tambahan (sekitar 1,5 sendok makan gula)”. Jumlah 21 gram gula mungkin tampak sedikit bagi orang dewasa, namun bagi bayi itu sudah sangat tinggi.

 

  • Tidak Diperlukan Bayi & Berisiko untuk Kesehatan: Secara nutrisi, gula tambahan tidak dibutuhkan bayi. Energi dari gula murni hanya akan menggantikan ruang untuk kalori bergizi yang diperlukan tumbuh-kembangnya. Kemenkes menegaskan MPASI 6–24 bulan sebaiknya tanpa gula garam tambahan; rasa bisa ditingkatkan dengan bahan alami (seperti tomat, bawang, dll) ketimbang gula. Terlalu banyak gula justru bisa merusak gigi bayi yang baru tumbuh dan membebani organ. “Asupan gula dan garam berlebih tidak baik untuk ginjal bayi,”. Artinya, ginjal bayi yang belum matang dapat terpengaruh negatif oleh kelebihan gula (juga garam). 

 

  • Risiko Obesitas dan Penyakit: Konsumsi gula tinggi pada anak kecil telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes di masa depan. dr. Attila mengingatkan bahwa asupan gula yang melebihi batas normal turut meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi nanti saat dewasa. 

 

  • Alergi dan Intoleransi Laktosa: Es krim umumnya terbuat dari susu sapi. Ini berarti tidak cocok bagi bayi yang alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa. “Pada bayi yang memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, pemberian es krim bisa membuatnya mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan,” tulis Alodokter. Gejala yang perlu diwaspadai misalnya muntah, diare, ruam kulit, atau pembengkakan area bibir/mata setelah konsumsi. 

Tips Aman Memberikan Es Krim pada Anak

Penyajian es krim porsi kecil dalam mangkuk dengan potongan buah stroberi sebagai topping alami
Penyajian es krim porsi kecil dalam mangkuk dengan potongan buah stroberi sebagai topping alami

Jika anak sudah berusia 1 tahun ke atas dan ingin mencoba es krim, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pilih es krim dengan bahan alami dan rendah gula.
  • Pastikan es krim terbuat dari susu pasteurisasi.
  • Hindari es krim yang mengandung madu untuk anak di bawah 1 tahun.
  • Jangan beri topping keras atau kenyal yang berisiko tersedak.
  • Berikan es krim saat anak dalam kondisi sehat dan tidak sedang batuk/pilek.
  • Batasi frekuensi konsumsinya, cukup sesekali sebagai camilan

 

Kesimpulan

Jadi, kapan anak boleh makan es krim? Secara umum, tunggulah sampai sekitar usia 1 tahun, dan bahkan lebih baik lagi mendekati 2 tahun, sebelum memberikan es krim dalam porsi berarti. Pada usia itu, sistem pencernaan anak lebih siap dan risiko efek buruk gula bisa diminimalkan. Sebelum 1 tahun, kalaupun ingin memberi, cukup sedikit saja untuk cicip rasa – namun sebenarnya bayi <12 bulan tidak memerlukan es krim atau gula tambahan sama sekali.

Yang tak kalah penting, perhatikan kandungan es krim dan kondisi anak saat akan memberikannya. Pastikan tidak ada komponen berbahaya (madu bagi bayi, susu mentah, dll) dan anak dalam keadaan sehat.

Baca juga: Takut Anak Batuk Karena Camilan Dingin? Ini Cara Aman Menyiasatinya – Artikel ini membahas cara tepat mengenalkan makanan dingin tanpa membuat orang tua khawatir, lengkap dengan tips dari ahli gizi dan dokter anak.

Sumber Referensi: Kementerian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, World Health Organization, CDC, dan berbagai dokter anak. Semua anjuran di atas telah dikutip dari sumber-sumber resmi:

  • Kementerian Kesehatan RI (Pedoman Gizi & MPASI) sehatnegeriku.kemkes.go.id
  • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lampung.antaranews.com
  • Centers for Disease Control (CDC) / Direktorat Gizi Kemenkessuara.com, sehatnegeriku.kemkes.go.id
  • Praktisi Dokter Spesialis Anak (dr. Attila Dewanti, Sp.A) lampung.antaranews.com
    Alodokter & Alodokter (konten medik oleh dokter)alodokter.com
  • Artikel IDAI/PrimaKu (dr. Dini Astuti, Sp.A) primaku.com
  • Suara.com & Antara News (wawancara ahli) suara.com, dll.
Mitos vs Fakta: Bolehkah Makan Ice Cream Saat Flu?

Mitos vs Fakta: Bolehkah Makan Ice Cream Saat Flu?

Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk kesehatan Si Kecil. Tapi bagaimana jika anak yang sedang flu tiba-tiba merengek ingin makan es krim? Banyak yang bilang makan es krim saat flu bisa memperparah kondisi. Tapi apakah benar demikian? Faktanya, boleh saja anak makan ice cream saat flu, asal tahu batasannya  Yuk, kita bahas bersama mitos dan fakta seputar konsumsi ice cream saat flu berdasarkan sudut pandang medis dan praktis.

Dr. Caessar Pronocitro, M.Sc, Sp.A, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menegaskan bahwa “Makanan dan minuman dingin, seperti es krim, justru dapat membantu meredakan rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada tenggorokan yang meradang, mirip dengan efek kompres dingin.”

Banyak yang Bilang Nggak Boleh, Tapi Apa Kata Ilmu Kesehatan?

Di masyarakat, sudah menjadi hal umum jika anak flu dilarang menyentuh makanan dingin, apalagi es krim. Alasannya beragam, mulai dari takut tenggorokan semakin sakit, hingga virus makin ‘betah’ di tubuh.

Namun, dunia medis memiliki pandangan yang lebih luas dan berdasar. Faktanya, tidak semua makanan dingin harus dihindari saat flu, dan es krim bisa jadi tidak seburuk yang dibayangkan — selama dikonsumsi dengan bijak.

Mitos yang Sering Didengar Soal Es Krim dan Flu

1. Es Krim Memperparah Sakit Tenggorokan

Ini adalah salah satu mitos paling populer. Banyak yang percaya bahwa makanan dingin seperti es krim akan membuat peradangan tenggorokan semakin buruk. Padahal, dalam beberapa kasus, suhu dingin dari es krim justru bisa memberikan efek sejuk dan menenangkan tenggorokan yang meradang — mirip seperti kompres dingin untuk mengurangi bengkak.

2. Makanan Dingin Membuat Virus Semakin Kuat

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa makanan dingin, termasuk es krim, dapat membuat virus lebih aktif atau memperlama masa flu. Flu disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan, dan pengaruh makanan dingin terhadap virus sangat minim.

3. Es Krim = Makin Lama Sembuh

Lama sembuhnya flu lebih dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anak, kualitas istirahat, dan asupan nutrisi secara keseluruhan. Selama anak tetap makan bergizi, cukup cairan, dan istirahat, sesekali makan es krim tidak akan memperlambat proses penyembuhan.

Infografis fakta dan mitos es krim saat sakit
Infografis fakta dan mitos es krim saat sakit

Fakta Medis yang Jarang Diketahui

Suhu Dingin Bisa Redakan Radang

Dokter anak sering menyarankan es batu atau makanan dingin sebagai metode untuk mengurangi nyeri tenggorokan. Maka dari itu, dalam batas tertentu, es krim justru bisa memberikan kenyamanan.

Kandungan Susu dan Gula Aman Jika Tidak Berlebihan

Ice cream mengandung susu dan gula. Selama tidak berlebihan, kandungan ini tetap bisa dinikmati, bahkan menjadi sumber energi untuk anak yang sedang kurang nafsu makan karena flu.

Respon Tubuh Bisa Berbeda-beda

Ada anak yang merasa lebih nyaman setelah makan es krim, ada juga yang justru merasa tidak enak. Jadi, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh Si Kecil.

Infografis fakta dan mitos es krim saat sakit

Kapan Sebaiknya Dihindari?

Meskipun tidak dilarang secara umum, ada kondisi tertentu di mana es krim sebaiknya dihindari saat anak flu, yaitu:

  • Anak memiliki alergi terhadap susu atau intoleransi laktosa.
  • Sedang mengalami demam tinggi atau menggigil.
  • Mengalami radang tenggorokan parah yang sensitif terhadap suhu ekstrem.

Tips Konsumsi Ice Cream Saat Flu Agar Tetap Aman

Jika orang tua memutuskan untuk memberikan es krim saat flu, berikut beberapa tips agar tetap aman dan nyaman:

  • Pilih es krim dengan kandungan gula rendah dan tanpa pewarna buatan.
  • Hindari porsi besar, berikan dalam jumlah kecil sebagai camilan ringan.
  • Sajikan dalam suhu yang tidak terlalu beku, diamkan sebentar agar tidak terlalu keras atau dingin.
  • Jangan diberikan bersamaan dengan obat atau sesaat sebelum tidur.

Jadi, Boleh Nggak Sih?

Jawabannya: boleh, tapi dengan catatan. Makan es krim saat flu bukanlah hal yang berbahaya jika dilakukan dengan bijak. Orang tua tetap harus melihat kondisi anak secara keseluruhan dan tidak mengandalkan es krim sebagai solusi utama. Jika Si Kecil merengek ingin es krim, dan tidak ada gejala berat, tak ada salahnya memberikannya sebagai bentuk kenyamanan.

Yang terpenting adalah memastikan kebutuhan nutrisi, cairan, dan istirahat anak tetap terpenuhi selama masa pemulihan.

Jika kamu masih khawatir soal batuk karena makanan dingin, bisa simak panduan cara aman menyiasati camilan dingin untuk anak agar lebih tenang dalam memberi es krim sebagai comfort food.

Rekomendasi dari Frutta Gelato

Frutta Gelato menghadirkan varian gelato yang aman untuk sikecil dengan bahan-bahan premiun alami, tanpa pewarna buatan, dan aman untuk dinikmati keluarga. Terbuat dari bahan berkualitas, kami percaya bahwa es krim bukan hanya soal rasa — tapi juga momen kebersamaan yang hangat, bahkan saat flu menyerang.

Baca Juga : Apa yang Harus Dihindari dari Camilan Instan untuk Anak-anak?

Sumber:

  • Alodokter – Makanan untuk Meringankan Gejala Flu
  • Healthline – Eating Ice Cream With Sore Throat
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) – Sumber informasi tambahan seputar kesehatan anak.
After Lebaran Syndrome? Cegah Overeating dengan Frutta Gelato, Dessert Halal & Sehat

After Lebaran Syndrome? Cegah Overeating dengan Frutta Gelato, Dessert Halal & Sehat

Lebaran memang selalu identik dengan makanan lezat dan melimpah. Opor ayam, rendang, ketupat, hingga aneka kue kering selalu menggoda untuk disantap. Namun, setelah Lebaran berlalu, banyak orang mengalami “After Lebaran Syndrome”, yaitu perasaan kekenyangan, lemas, hingga berat badan naik akibat konsumsi makanan berlebihan.

Kalau kamu mengalami hal ini, jangan khawatir! Salah satu cara untuk kembali ke pola makan yang lebih sehat adalah memilih dessert yang lebih ringan. Frutta Gelato hadir sebagai solusi makanan penutup yang segar, lezat, dan gak bikin eneg!

After Lebaran Syndrome: Kenapa Bisa Terjadi?

Setelah sebulan penuh berpuasa, tubuh cenderung beradaptasi dengan pola makan yang lebih sedikit. Namun, saat Lebaran tiba, konsumsi makanan langsung meningkat drastis. Pola makan yang berubah secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan overeating, perut terasa penuh, hingga rasa kantuk setelah makan besar.

Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan santan dalam jumlah besar juga membuat metabolisme tubuh melambat. Akibatnya, banyak orang merasa lebih berat, kurang bertenaga, dan sulit kembali ke pola makan sehat setelah Lebaran.

Ganti Dessert Berat dengan yang Lebih Ringan

Salah satu cara untuk mengurangi efek “After Lebaran Syndrome” adalah dengan memilih makanan penutup yang lebih ringan dan sehat. Daripada mengonsumsi kue-kue yang tinggi gula dan butter, kamu bisa memilih gelato halal dari Frutta Gelato sebagai alternatif yang lebih baik.

Kenapa Frutta Gelato?
Rendah Lemak  Dibandingkan dengan es krim biasa, gelato memiliki kandungan lemak lebih rendah, sehingga lebih ringan untuk pencernaan.
Bahan Alami –Terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi tanpa pengawet atau pewarna buatan.
Lebih Sehat & Menyegarkan Dengan tekstur yang lembut dan rasa yang autentik, Frutta Gelato memberikan sensasi manis yang pas tanpa rasa eneg.

Cegah “After Lebaran Syndrome” dengan Frutta Gelato!

Jangan biarkan After Lebaran Syndrome mengganggu aktivitasmu! Yuk, beralih ke dessert yang lebih ringan dan tetap nikmat bersama Frutta Gelato. Kamu bisa langsung datang ke gerai terdekat atau pesan online untuk menikmati gelato segar di rumah.

📍 Kunjungi gerai Frutta Gelato di Taman Mini Indonesia Indah, Creative Box Bintaro, Jayagiri-Denpasar.
📩 Pesan via DM Instagram @fruttagelato_
📞 Klik bio.fruttagelato.com untuk info lengkapnya!

Nikmati sensasi dessert yang lebih sehat dan gak bikin eneg setelah Lebaran! 

Stay Fresh & Fit Gelato Favorit yang Cocok untuk Cuaca Panas

Stay Fresh & Fit Gelato Favorit yang Cocok untuk Cuaca Panas

Meski masih sering hujan, tapi udara akhir-akhir ini terasa panas gak sih? Siapa yang ngerasain juga? Frutta Gelato hadir sebagai pilihan dessert yang tepat untuk menemani harimu agar tetap fresh & fit di musim panas!

 

Kenapa Frutta Gelato Cocok untuk Cuaca Panas?

Frutta Gelato bukan sekadar es krim biasa. Dibuat dengan bahan alami berkualitas, gelato ini memiliki tekstur yang lebih lembut, rasa yang lebih intens, dan kadar lemak lebih rendah dibandingkan es krim biasa. Selain itu, pilihan rasanya yang segar membuatnya cocok untuk dinikmati setelah makanan berat.

 

Varian Rasa Segar Favorit di Musim Panas

Lemongrass SorbetSorbet dengan aroma sereh yang menenangkan dan rasa segar alami, cocok untuk menyegarkan tenggorokan di tengah hari yang terik.

Mango Sorbet – Rasa manis alami dari mangga tropis yang pas untuk menambah energi.

 Strawberry Sorbet– Buah strawberry segar, tanpa susu  yang memberikan efek menyegarkan dan sedikit asam untuk keseimbangan rasa. Serta cocok untuk diet!

 Greentea Gelato – Kombinasi greentea premium dan susu rendah lemak yang menenangkan tubuh dan pikiran.

 

Dessert Segar yang Lebih Sehat & Halal

Frutta Gelato dibuat dari bahan alami tanpa pengawet atau pewarna buatan sehingga lebih sehat dan aman dikonsumsi oleh semua usia. Selain itu, gelato ini juga halal, menjadikannya pilihan terbaik untuk menikmati dessert tanpa rasa khawatir.

Selain itu, gelato dari Frutta Gelato dibuat dari bahan-bahan alami tanpa pengawet atau pewarna buatan, sehingga lebih sehat dan aman dikonsumsi oleh semua usia. Teksturnya yang lembut, kadar lemaknya yang lebih rendah dibandingkan es krim biasa, serta rasa autentiknya membuat setiap suapan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Tak hanya itu, Frutta Gelato juga halal, sehingga kamu bisa menikmatinya dengan tenang dan nyaman tanpa rasa khawatir.

Nikmati setiap momen setelah Lebaran dengan pilihan gelato favoritmu dari Frutta Gelato! Baik dinikmati bersama keluarga di rumah, saat bersantai di sore hari, atau sebagai teman perjalanan saat beraktivitas di luar, gelato segar ini siap menemani harimu agar tetap fresh & fit. Yuk, segera kunjungi gerai Frutta Gelato terdekat atau pesan online untuk menikmati kesegaran gelato kapan saja dan di mana saja!

Rasakan sensasi gelato halal yang lebih sehat dan menyegarkan! 

 

📍 Kunjungi gerai Frutta Gelato di Taman Mini Indonesia Indah, Creative Box Bintaro, Jayagiri-Denpasar.
📩 Pesan via DM Instagram @fruttagelato_
📞 Klik bio.fruttagelato.com untuk info lengkapnya!

Copyright © 2025 Frutta Gelato