Sebagai seorang ibu, Anda pasti seringkali menerima nasihat turun-temurun seperti, “Jangan sering kasih anak makanan dingin, nanti batuk atau flu!” Kekhawatiran ini tentu wajar, mengingat kita selalu ingin menjaga kesehatan si Kecil. Namun, benarkah anggapan bahwa makanan dingin selalu menjadi penyebab utama penyakit pada anak? Tenang, Bunda! Menurut para ahli gizi dan berbagai penelitian kesehatan terpercaya, makanan dingin sebenarnya tidak secara otomatis menyebabkan sakit. Artikel ini hadir untuk meluruskan mitos yang beredar dan memberikan penjelasan lengkap agar Bunda tidak lagi merasa bingung dalam memilih menu sejuk dan sehat untuk seluruh keluarga.

Membongkar Mitos Seputar Makanan Dingin dan Kesehatan Anak
Salah satu kepercayaan yang cukup kuat di masyarakat adalah bahwa makanan dingin dapat “membuat tenggorokan menjadi kering” dan pada akhirnya memicu timbulnya gejala pilek atau batuk pada anak. Padahal, perlu Bunda ketahui bahwa penyebab utama sakit seperti pilek dan flu bukanlah suhu dari makanan yang dikonsumsi, melainkan berasal dari paparan virus influenza atau rhinovirus¹. Virus-virus ini menyebar melalui droplet saat seseorang yang sakit batuk atau bersin, atau melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Lantas, mengapa terkadang anak seperti mengalami gejala kurang sehat setelah mengonsumsi makanan dingin? Kondisi tubuh anak yang sedang lemah atau sistem kekebalan tubuh yang sedang menurunlah yang lebih mungkin mempermudah virus untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi, bukan semata-mata karena suhu makanan. Jadi, fokus utama tetaplah menjaga daya tahan tubuh si Kecil agar tetap kuat.
Bagaimana Sebenarnya Tubuh Anak Merespon Suhu Dingin dari Makanan?
Tubuh manusia, termasuk tubuh anak-anak, memiliki mekanisme yang luar biasa canggih bernama sistem termoregulasi. Sistem ini merupakan pengatur suhu alami yang mampu menyeimbangkan suhu makanan dingin yang masuk ke dalam tubuh. Sebagai contoh, ketika si Kecil menikmati es krim yang dingin dan menyegarkan, tubuhnya akan secara otomatis menyesuaikan suhu makanan tersebut dengan cepat. Proses ini terjadi di sepanjang saluran pencernaan, sehingga suhu organ dalam tubuh tetap terjaga pada tingkat yang stabil dan optimal.

Keajaiban Manfaat Makanan Dingin Jika Disajikan dengan Cara yang Tepat
Ternyata, di balik kesegarannya, makanan dingin juga menyimpan berbagai manfaat yang baik untuk si Kecil, asalkan disajikan dengan cara yang tepat:
- Efektif Menghidrasi Tubuh, Terutama Saat Cuaca Panas: Saat cuaca sedang terik, makanan dan minuman dingin dapat menjadi penyelamat yang efektif untuk mencegah dehidrasi pada anak. Kandungan air dalam buah-buahan beku, smoothie, atau gelato dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas dan panas.
- Memberikan Kesegaran Psikologis dan Meningkatkan Mood Anak: Siapa yang bisa menolak kesegaran es krim atau gelato di hari yang panas? Makanan dingin memiliki efek menyegarkan yang dapat meningkatkan mood dan memberikan rasa nyaman pada anak, terutama setelah bermain atau beraktivitas di luar ruangan.
- Menjadi Sumber Nutrisi yang Baik Jika Menggunakan Bahan Berkualitas: Makanan dingin tidak harus selalu identik dengan camilan tidak sehat. Jika Bunda memilih bahan-bahan alami dan berkualitas seperti buah asli, susu rendah lemak, dan menghindari penggunaan pewarna atau pemanis buatan yang berlebihan, makanan dingin justru bisa menjadi sumber nutrisi yang baik untuk si Kecil. Contohnya adalah gelato yang dibuat dari Frutta Gelato. Frutta Gelato hadir dengan kandungan gula yang moderat dan menggunakan rasa alami dari buah-buahan segar, menjadikannya pilihan dessert dingin yang lebih sehat untuk anak-anak.
Panduan Praktis Menyajikan Makanan Dingin yang Aman dan Menyenangkan untuk Anak
Agar Bunda dapat menyajikan makanan dingin dengan aman dan tetap memberikan manfaat kesehatan bagi si Kecil, perhatikan beberapa tips berikut dari ahli gizi:
- Utamakan Pilihan Bahan Alami: Selalu pilih bahan-bahan alami seperti buah-buahan segar atau beku dan susu rendah lemak sebagai dasar pembuatan makanan dingin untuk anak.
- Batasi Penggunaan Gula dan Pewarna Buatan: Sebisa mungkin hindari menambahkan gula pasir berlebihan atau menggunakan pewarna buatan yang tidak baik untuk kesehatan anak.
- Perhatikan Ukuran Porsi: Sajikan makanan dingin dalam porsi yang wajar, sekitar 1–2 sendok kecil untuk anak-anak, lalu berikan jeda sebelum memberikan tambahan. Hal ini membantu mencegah anak makan terlalu banyak dalam satu waktu.
- Pastikan Lingkungan Tetap Hangat Setelah Makan Dingin: Setelah anak mengonsumsi makanan dingin, pastikan ia tetap berada di lingkungan yang hangat dan hindari paparan udara dingin secara langsung, terutama jika kondisi cuaca sedang tidak mendukung.
- Perhatikan Kondisi Kesehatan Anak: Jika si Kecil sedang mengalami pilek berat atau sakit tenggorokan, sebaiknya kurangi atau hindari sementara pemberian makanan dingin hingga kondisinya membaik.
- Sajikan Tidak Terlalu Sering: Meskipun tidak berbahaya, konsumsi makanan dingin sebaiknya tetap dalam batas wajar dan tidak menjadi pengganti makanan utama.

Kapan Sebaiknya Ibu Lebih Berhati-Hati dalam Memberikan Makanan Dingin?
Meskipun secara umum makanan dingin tidak berbahaya, ada beberapa kondisi di mana Bunda perlu lebih berhati-hati:
- Riwayat Gangguan Tenggorokan: Jika anak memiliki riwayat gangguan pada tenggorokannya, seperti radang tenggorokan kronis atau amandel yang sering meradang, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan makanan dingin.
- Musim Pancaroba atau Kondisi Anak Sedang Kurang Fit: Saat musim pancaroba atau ketika daya tahan tubuh anak sedang menurun karena alasan tertentu, sebaiknya kurangi sementara pemberian makanan dingin untuk menghindari potensi iritasi pada tenggorokan.
Kesimpulan: Makanan Dingin Bisa Jadi Pilihan Sehat dan Menyenangkan!
Kesimpulannya, Bunda, makanan dingin tidak serta-merta membuat anak sakit. Keseimbangan nutrisi, kualitas bahan yang digunakan, dan cara penyajian yang sehat justru jauh lebih penting dalam menjaga kesehatan si Kecil. Dengan berbekal panduan dari para ahli gizi, kini Bunda bisa dengan lebih tenang menyajikan menu dingin yang aman, menyegarkan, dan tentunya menyenangkan untuk seluruh anggota keluarga, termasuk pilihan sehat seperti Frutta Gelato.
Baca juga: Gula Tersembunyi di Dessert Anak? Begini Cara Membacanya di Label Kemasan – Artikel ini membahas cara membaca label bahan camilan anak dan mempraktikkan pola makan sehat.
Sumber:
- VICE (wawancara dokter): “tidak ada korelasi langsung konsumsi dingin dengan flu” – https://www.vice.com
- Mayo Clinic: Myths about catching a cold – https://newsnetwork.mayoclinic.org