Kapan Anak Aman Mulai Makan Es Krim?

Kapan Anak Aman Mulai Makan Es Krim?

Banyak orang tua bertanya-tanya, sebenarnya pada umur berapa anak boleh mulai mengkonsumsi es krim? Es krim memang favorit si Kecil karena rasanya manis dan sensasi dinginnya, namun sebagai orang tua wajar jika khawatir tentang efeknya. Kekhawatiran umum mencakup risiko gula yang tinggi, efek makanan dingin terhadap kesehatan (batuk/pilek), hingga potensi alergi. Berikut ini informasi dari sumber-sumber terpercaya mengenai usia aman anak makan es krim, panduan medis resmi tentang makanan dingin/manis untuk anak, serta risiko kesehatannya, lengkap dengan kutipan dan sumber resmi.

Anak kecil tersenyum sambil menikmati es krim dalam suasana ceria
Anak kecil perempuan tersenyum sambil memegang cone es krim

Rekomendasi Resmi tentang Usia Aman Konsumsi Es Krim

Para ahli kesehatan tidak menetapkan aturan kaku soal usia kapan bayi atau balita boleh mencicipi es krim, namun ada panduan umum yang disarankan:

  • Mulai MPASI (6 bulan): Secara teknis, bayi sudah boleh diperkenalkan pada berbagai rasa sejak mulai Makanan Pendamping ASI (MPASI) di usia ~6 bulan. “Sebenarnya, sejak bayi berusia 6 bulan atau sudah memperoleh MPASI, pemberian es krim sudah diperbolehkan,” tulis Alodokter. Artinya, mencicipi sedikit es krim sesekali tidak berbahaya bagi bayi yang sudah makan makanan padat. Namun, penting digarisbawahi bahwa pada tahap ini hanya sebatas menciciphindari memberi satu porsi penuh karena kandungan gulanya. 
  • Rekomendasi Menunda hingga 1–2 Tahun: Organisasi kesehatan internasional cenderung menganjurkan penundaan pemberian es krim hingga anak lebih besar. Misalnya, Centers for Disease Control (CDC) di AS merekomendasikan menunggu hingga usia 24 bulan (2 tahun) sebelum menambahkan gula pada makanan bayi.

 

  • Pendapat Dokter Spesialis Anak: Beberapa dokter anak memperbolehkan es krim sejak usia 1 tahun dengan catatan. dr. Attila Dewanti, Sp.A menjelaskan bahwa “Satu tahun boleh, asal tidak ada alergi dingin atau alergi susu”. Artinya, anak di atas 12 bulan yang tidak memiliki alergi susu sapi atau sensitif terhadap suhu dingin umumnya sudah dapat menikmati es krim dalam porsi kecil. Pastikan untuk memperkenalkan secara bertahap dan perhatikan reaksi anak. 

 

Alasan Pembatasan: Kandungan Gula dan Risikonya

Mengapa banyak ahli menganjurkan menunda memberi es krim pada bayi/batita? Kuncinya ada pada kandungan gula dan komposisi es krim. Berikut penjelasannya:

  • Tinggi Gula Tambahan: Es krim komersial mengandung gula tambahan cukup tinggi. Contohnya, “satu porsi es krim vanila rata-rata mengandung 21 gram gula tambahan (sekitar 1,5 sendok makan gula)”. Jumlah 21 gram gula mungkin tampak sedikit bagi orang dewasa, namun bagi bayi itu sudah sangat tinggi.

 

  • Tidak Diperlukan Bayi & Berisiko untuk Kesehatan: Secara nutrisi, gula tambahan tidak dibutuhkan bayi. Energi dari gula murni hanya akan menggantikan ruang untuk kalori bergizi yang diperlukan tumbuh-kembangnya. Kemenkes menegaskan MPASI 6–24 bulan sebaiknya tanpa gula garam tambahan; rasa bisa ditingkatkan dengan bahan alami (seperti tomat, bawang, dll) ketimbang gula. Terlalu banyak gula justru bisa merusak gigi bayi yang baru tumbuh dan membebani organ. “Asupan gula dan garam berlebih tidak baik untuk ginjal bayi,”. Artinya, ginjal bayi yang belum matang dapat terpengaruh negatif oleh kelebihan gula (juga garam). 

 

  • Risiko Obesitas dan Penyakit: Konsumsi gula tinggi pada anak kecil telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes di masa depan. dr. Attila mengingatkan bahwa asupan gula yang melebihi batas normal turut meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi nanti saat dewasa. 

 

  • Alergi dan Intoleransi Laktosa: Es krim umumnya terbuat dari susu sapi. Ini berarti tidak cocok bagi bayi yang alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa. “Pada bayi yang memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, pemberian es krim bisa membuatnya mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan,” tulis Alodokter. Gejala yang perlu diwaspadai misalnya muntah, diare, ruam kulit, atau pembengkakan area bibir/mata setelah konsumsi. 

Tips Aman Memberikan Es Krim pada Anak

Penyajian es krim porsi kecil dalam mangkuk dengan potongan buah stroberi sebagai topping alami
Penyajian es krim porsi kecil dalam mangkuk dengan potongan buah stroberi sebagai topping alami

Jika anak sudah berusia 1 tahun ke atas dan ingin mencoba es krim, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pilih es krim dengan bahan alami dan rendah gula.
  • Pastikan es krim terbuat dari susu pasteurisasi.
  • Hindari es krim yang mengandung madu untuk anak di bawah 1 tahun.
  • Jangan beri topping keras atau kenyal yang berisiko tersedak.
  • Berikan es krim saat anak dalam kondisi sehat dan tidak sedang batuk/pilek.
  • Batasi frekuensi konsumsinya, cukup sesekali sebagai camilan

 

Kesimpulan

Jadi, kapan anak boleh makan es krim? Secara umum, tunggulah sampai sekitar usia 1 tahun, dan bahkan lebih baik lagi mendekati 2 tahun, sebelum memberikan es krim dalam porsi berarti. Pada usia itu, sistem pencernaan anak lebih siap dan risiko efek buruk gula bisa diminimalkan. Sebelum 1 tahun, kalaupun ingin memberi, cukup sedikit saja untuk cicip rasa – namun sebenarnya bayi <12 bulan tidak memerlukan es krim atau gula tambahan sama sekali.

Yang tak kalah penting, perhatikan kandungan es krim dan kondisi anak saat akan memberikannya. Pastikan tidak ada komponen berbahaya (madu bagi bayi, susu mentah, dll) dan anak dalam keadaan sehat.

Baca juga: Takut Anak Batuk Karena Camilan Dingin? Ini Cara Aman Menyiasatinya – Artikel ini membahas cara tepat mengenalkan makanan dingin tanpa membuat orang tua khawatir, lengkap dengan tips dari ahli gizi dan dokter anak.

Sumber Referensi: Kementerian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, World Health Organization, CDC, dan berbagai dokter anak. Semua anjuran di atas telah dikutip dari sumber-sumber resmi:

  • Kementerian Kesehatan RI (Pedoman Gizi & MPASI) sehatnegeriku.kemkes.go.id
  • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lampung.antaranews.com
  • Centers for Disease Control (CDC) / Direktorat Gizi Kemenkessuara.com, sehatnegeriku.kemkes.go.id
  • Praktisi Dokter Spesialis Anak (dr. Attila Dewanti, Sp.A) lampung.antaranews.com
    Alodokter & Alodokter (konten medik oleh dokter)alodokter.com
  • Artikel IDAI/PrimaKu (dr. Dini Astuti, Sp.A) primaku.com
  • Suara.com & Antara News (wawancara ahli) suara.com, dll.
Copyright © 2025 Frutta Gelato